Well sebelum PD 2, Reserves mata uang dunia itu menggunakan satuan Poundsterling inggris.
Sebelum PD 1, Mereka menghitungnya dalam Troy Ounce emas.
Setelah PD 2, US dengan marshall Plannya membangun kembali Eropa dan Dunia dengan bantuan yang diberikan dalam Kredit untuk membeli barang2x dari US.
Jadi sejak saat itu USD disalurkan keseluruh dunia, dan menjadi "Cadangan Devisa" negara2x di dunia,.
Kedua kenapa USD dan bukan Rupiah.
Sejah 1975, USD dilepaskan peggingnya dari nilai emas, dan dibiarkan mengambang bebas. Nilainya terus stabil dan cenderung menguat sejalan dengan menguatnya ekonomi US, akibat hal ini orang percaya untuk memegang USD.
Sebelum thn 1975, setiap Dollar yang anda pegang dapat ditukarkan dengan emas senilai nominal yg tertera dikertas uang dollar anda.
Jadi masalahnya adalah terletak pada kepercayaan orang2x pada ekonomi dunia. Setelah thn 2001, ekonomi US mulai menunjukan tanda2x pelemahan dan saat itu banyak negara mulai melakukan konversi sebagian cadangan devisanya kedalam EURO.
Cina boleh saja melepaskan Dollarnya dan mengantinya dengan Euro. Cuman masalahnya apakah ada ketersediaan cadangan Euro di dunia untuk itu ?
Masalah supply adalah masalah ke 3 yang menjadikan USD sebagai mata uang yang dijadikan patokan didunia ini.
Sehabis Perang Korea, US perlu membantu Korea untuk membangun negaranya agar bisa bertahan dari pengaruh sovyet. US sampai memberikan PLAT cetak uangnbya kekorea agar Korsel dapat mencetak USD sendiri (sesuai petunjuk US), karena pada saat itu terlihat KORUT lebih maju dari Korsel (Sekitar pertengahan thn 50 an sampai akhir 60 an).
Faktor2x diatas jg merupakan faktor2x mengapa semua negara enggan mengantikan cadangan devisa negara mereka dengan mata uang lain.
Tetapi jaman sekarang sebenarnya cadangan devisa negara itu pasti dalam Multi Currency, hanya saja porsi terbesarnya masih USD.